WARUNG POJOK
Terima Kasih Telah Mampir Ke Forum WARUNG POJOK.

Untuk mendapatkan fitur-fitur yang ada di forum ini, anda diharuskan untuk menjadi member/anggota di forum ini, untuk menjadi member atau anggota di forum ini sangat mudah dan tidak berbayar (GRATIS) cukup dengan registrasi dan mengikuti langkah-langkahnya saja dan jangan lupa menulis saran dan kritiknya untuk terbangunnya forum ini.........TERIMA KASIH





Terima Kasih


Staff Forum

Join the forum, it's quick and easy

WARUNG POJOK
Terima Kasih Telah Mampir Ke Forum WARUNG POJOK.

Untuk mendapatkan fitur-fitur yang ada di forum ini, anda diharuskan untuk menjadi member/anggota di forum ini, untuk menjadi member atau anggota di forum ini sangat mudah dan tidak berbayar (GRATIS) cukup dengan registrasi dan mengikuti langkah-langkahnya saja dan jangan lupa menulis saran dan kritiknya untuk terbangunnya forum ini.........TERIMA KASIH





Terima Kasih


Staff Forum
WARUNG POJOK
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
WARUNG POJOK
Statistics
Total 513 user terdaftar
User terdaftar terakhir adalah adeliabohay

Total 5051 kiriman artikel dari user in 2922 subjects
User Yang Sedang Online
Total 2 uses online :: 0 Terdaftar, 0 Tersembunyi dan 2 Tamu

Tidak ada

User online terbanyak adalah 62 pada 28/7/2014, 23:37

You are not connected. Please login or register

ZONA KEMATIAN BARU DI LAUT

Go down  Message [Halaman 1 dari 1]

1ZONA KEMATIAN BARU DI LAUT Empty ZONA KEMATIAN BARU DI LAUT 17/7/2010, 21:20

ontamamen


Moderator
Moderator

Zona Kematian Baru di Laut

Rabu, 19 Mei 2010 | 06:29 WIB


[You must be registered and logged in to see this image.]




Ahli biologi dari Greenpeace, Paul Horsman, memeriksa tumpahan minyak
yang terdampar ke pantai karena badai di muara sungai Mississippi dekat
Venice, Louisiana, AS, Senin (17/5). Meski BP mengklaim berhasil
menyedot sebagian minyak yang tersembur dari sumur lepas pantai di
Deepwater Horizon, tak urung pencemaran minyak mencapai pantai.


TERKAIT:






MIAMI, KOMPAS.com — Gelombang
tumpahan minyak mentah berskala besar di Teluk Meksiko kini mulai
menciptakan "zona kematian" baru yang masif bagi biota laut akibat
kehabisan oksigen. Setidaknya para sarjana menemukan lebih dari 150
penyu laut dan 12 lumba-lumba mati atau sekarat.

"Biasanya
akibat kebocoran minyak di laut dangkal, apa saja meluncur ke
permukaan. Dampak terburuk tentu saja dialami makhluk permukaan,
seperti penyu, lumba-lumba, dan burung," kata Paul Montagna, ahli
ekologi maritim Institut Penelitian Harte, Selasa (18/5/2010).

Montagna
khusus mempelajari ekologi laut Teluk Meksiko. Kebocoran di kilang
minyak Deepwater Horizon, Teluk Meksiko, di lepas pantai Louisiana,
Amerika Serikat, ini terjadi di laut dalam. Sumur yang bocor berada di
kedalaman 5.000 kaki di bawah permukaan laut. Selain menyemburkan
minyak ke permukaan, sumur mengeluarkan ter, aspal, dan lumpur yang
membunuh berbagai biota di laut dalam.

Zona kematian
Montagna
menyebutkan, lingkungan laut yang tercemar kini adalah "zona kematian"
baru bagi jutaan makhluk di laut, termasuk plankton, mikroba, dan
organisme lain. Sebelumnya, teluk sudah menjadi zona kematian akibat
limbah industri pertanian yang mengalir lewat Mississippi.

Ikan,
udang, lumba-lumba, burung, dan makhluk hidup lain yang migrasi dari
sekitar muara Mississippi ke timur kini terjebak lagi oleh tumpahan
minyak dari sumur Deepwater Horizon. Selain karena minyak mentah,
cairan kimia beracun (dispersant) yang dituangkan ke laut untuk
mengurai minyak juga dapat memutuskan aliran oksigen.

Sudah
lebih dari 580.000 galon cairan beracun dituang ke laut dan dialirkan
lewat pipa ke sumur. Wilma Subra, ahli kima dan konsultan Jaringan Aksi
Lingkungan Louisiana, dan Chris D'Elia, serta Dekan Fakultas Pantai dan
Lingkungan Hidup Universitas Negeri Louisiana, merisaukan hal yang sama.

Michael
Ziccardi—dokter hewan yang ikut misi penyelamatan satwa liar di pesisir
Louisiana, Mississippi, Alabama, dan Florida—menuturkan, 156 penyu mati
akibat pencemaran ini. Seorang staf Wildlife Louisiana menyebutkan, 5
spesies lumba-lumba terancam. Sekitar 12 lumba-lumba mati. Burung
relatif aman, tetapi kondisinya bisa memburuk.

Tekanan berkurang
Sudah
satu bulan, sejak kebocoran pada 20 April, Teluk Meksiko tercemar. Dari
5.000 barrel minyak menggelontor per harinya, kini 2.000 barrel di
antaranya ditekan pihak operator, BP PLc. Berbagai upaya dilakukan
untuk menekan semburan minyak, termasuk menurunkan kubah raksasa
seberat 100 ton.

BP PLc juga sudah melibatkan 750 kapal, termasuk skimmer,
tongkang, kapal pandu, dan penampung minyak, untuk membersihkan
tumpahan di permukaan. Sejauh ini, 15.600 klaim ganti rugi diajukan dan
2.700 di antaranya dibayar oleh BP PLc. (AFP/AP/REUTERS/CAL)
sumber: [You must be registered and logged in to see this link.]

Kembali Ke Atas  Message [Halaman 1 dari 1]

Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik