-
Genggong
Alat musik ini termasuk dalam
jenis alat musik tiup yang terbuat dari pelepah daun enau. Secara
etimologis kata genggong bersala dari kata geng (suara tinggi) disebut
genggong lanang dan gong (suara rendah) disebut wadon, sehingga musik
genggong selalu dimainkan secara berpasangan. Musik genggong secara
orkestra dapat dimainkan dengan alat musik yang lain seperti petuq,
seruling, rincik dan lain-lain. -
Rebana Burdah
Sebuah bentuk alat musik
hasil akulturasi kebudayaan bangsa Arab dengan etnis Sasak. Rebana
Burdah dipadukan dengan syair-syair pujian terhadap Allah SWT dan
riwayat Nabi Muhammad SAW yang dipetik dari kitab karya sastra Arab Al
Baranzi. -
Gambus
Alat musik petik
dengan menggunakan dawai sebagai sumber suara (bunyi) yang digunakan
untuk mengiringi lagu-lagu tradisional. Dapat dimainkan secara
bersama-sama atau sendiri. -
Mandolin
Alat
ini merupakan sebuah alat musik petik tradisional yang mempunyai senar
dan dimainkan seperti biola. Sering dipakai untuk mengiringi tari rudat
dan lagu-lagu tradisonal. Alat musik ini dapat dipadukan dengan alat
musik lainnnya untuk mengiringi lagu-lagu tradisional. -
Preret
Preret adalah sebuah alat pengiring tarian, lagu maupun orkestra. Alat musik ini dijumpai hampir diseluruh wilayah Indonesia. -
Barong Tengkok
Merupakan
salah satu jenis musik orkestra Lombok, terdiri dari krenceng enam
pasang, satu buah gendang dan sebuah petuk. Barong lanang/wadon yang
berfungsisebagai tempat reog sebuah gong dan tiga buah seruling sebagai
pembawa melodi. Disebut barong tengkok karena salah satu alatnya (reog)
diletakkan pada bentuk barong yang dibawa dengan ditengkokkan
-
Dikatakan
pada lirik yang dinyanyikan sebelum bangkit menari:Tiang lanang beli
bagus Beli bagus bau rauh Kasunane tarik bebunga Sedang pengibing
(penari) seolah kumbang yang merindukan bunga. Dahulu ditengah arena
obor bambu setingggi datu setengah meter (sekarang digunakan lampu
petromaks yang sering diletakkan di luar arena). Antara si penari
gandrung dengan pengibing berkejar-kejaran mengelilingi obor tersebut.
Ini disebut “bekeleokangâ€. Atau sesekali saling kejitin (main mata)
dengan berbatasan obor. -
Selama ngibing
dilakukan sering pengibing berbuat nakal dengan menyentuh bagian tubuh
penari utama, bahkan ada yang mencoba beradu pipi. Untuk menghindari
hal seperti itu ia dilengkapi dengan senjata, yaitu ujung runcing dari
gempolan yang merupakan bagian dari hiasan kepala yang disebut
gelungan. Kalau pengibing tidak segera menghindar akan kena tusukan
benda tajam tersebut.
Parianom, bagian ketiga ini merupakan
perpanjangan dari bagian kedua. Gending pengiring yang disebut parianom
tidak menggunakan seluruh instrumen orkestra gandrung. Yang berperan
adalah redep dan suling dibantu suara gendang, petuk dan rincik. Dalam
bagian ini penari gandrung akan melengkapi tariannya dengan nyanyian
yang disebut besanderan. Sekarang lariknya tidak lagi dalam bahasa
daerah tetapi dalam bahasa Indonesia.
jenis keramaian lainnya yang
menghadirkan orang banyak. Instrumen gandrung dalam bentuk orkestra
terdiri dari pemugah, saron, calung, jegogan, rincik, petuk, terompong,
gender, redep dan suling. -
Gendang Beleq
Disebut
gendang beleq karena salah satu alatnya Disebut Gendang Beleq karena
salah satu alatnya adalah gendang beleq (gendang besar).
Orkestra
ini terdiri atas dua buah gendang beleq yang disebut gendang mama
(laki-laki) dan gendang nina (perempuan), berfungsi sebagai pembawa
dinamika.
Sebuah gendang kodeq (gendang kecil),
dua buah reog sebagai pembawa melodi masing-masing reog mama, terdiri
atas dua nada dan sebuah reog nina, sebuah perembak beleq yang
berfungsi sebagai alat ritmis, delapan buah perembak kodeq, disebut
juga copek. Perembak ini paling sedikit enam buah dan paling banyak
sepuluh. Berfungsi sebagai alat ritmis, sebuah petuk sebagai alat
ritmis, sebuah gong besar sebagai alat ritmis, sebuah gong penyentak,
sebagai alat ritmis, sebuah gong oncer, sebagai alat ritmis, dan dua
buah bendera merah atau kuning yang disebut lelontek.
Menurut
cerita, gendang beleq ini dulu dimainkan kalau ada pesta-pesta
kerajaan, sedang kalau ada perang berfungsi sebagai komandan perang,
sedang copek sebagai prajuritnya. Kalau perlu datu (raja) ikut
berperang, disini payung agung akan digunakan.
Sekarang
fungsi payung ini ditiru dalam upacara perakawinan. Gendang beleq dapat
dimainkan sambil berjalan atau duduk. Komposisi waktu berjalan
mempunyai aturan tertentu, berbeda dengan duduk yang tidak mempunyai
aturan.
Pada waktu dimainkan pembawa gendang beleq akan memainkannya
Pakaian
penari gandrung terdiri atas kain batik, baju kaos lengan pendek,
gelungan (penutup/hiasan kepala), bapang, lambe, ampok-ampok, gonjer.
Seangkan pakaian pengibing adalah baju, kain, dodot dan sapuq.
Pertunjukan biasanya dilakukan pada malam hari. Lama seluruh
pertunjukan lebih kurang 3 jam. Untuk setiap babak (satu pengiring)
lamanya rata-rata sepuluh menit.
Tari gandrung
benar-benar merupakan tari rakyat pada arena terbuka yang dilingkari
penonton dan fungsinya semata-mata untuk hiburan. Gandrung tesebar pada
beberapa desa di pulau Lombok antara lain Gerung dan Lenek di Lombok
Timur. Gandrung ‘ditanggep†orang untuk pesta perkawinan dan
sunatan. Tetapi dewasa ini bergeser fungsinya menjadi hiburan rakyat
dalam rangkaian hari-hari besar nasional atau sambil menari, demikian
juga pembawa petuk, copek dan lelontok. -
Cilokaq
Musik ini terdiri dari bermacam-macam alat yakni:
- Alat petik, gambus ada dua buah masing-masing berfungsi sebagai melodi dan akrod.
- Alat gesek, biola ada dua buah keduannya berfungsi sebagai pembawa melodi.
- Alat tiup, suling dan pereret yang berfungsi sebagai pembawa melodi.
- Alat pukul, gendang ada tiga buah, msing-masing berfungsi sebagai
pembawa irama, pembawa dinamika dan tempo, juga sebagai gong. Rerincik
dugunakan sebagai alat ritmis